Berapa usiamu saat ini? Kalau berusia 20-an, mungkin sekarang kamu tengah fokus mengejar karier dan target pribadi seperti menikah, memiliki kendaraan, atau rumah.
Namun,
saat usia memasuki kepala tiga, atau kepala empat, kamu sudah harus
memikirkan soal hari tua. Kerja keras cukup di waktu muda saja. Di usia
senja, idealnya kamu tinggal menikmati hasil kerja keras.
Buat kamu yang ingin lebih bahagia dan bisa menikmati hari tua, ini tip yang harus dilakukan seperti dikutip dari CekAja.com.
Memasrahkan impian dan ambisi
Loh
kok impian harus dipasrahkan? Simak dulu penjelasannya. Sebuah studi
mengungkap bahwa manusia merasa paling bahagia saat berusia awal 20-an
dan saat mereka tua.
Lebih
spesifiknya, usia 23 tahun dan 69 tahun, merupakan usia paling
membahagiakan. Kebahagiaan ini, kemudian menurun sampai berusia 50
tahun.
“Fakta bahwa seseorang merasa
lebih bahagia, saat berusia 80-an daripada di akhir 20-an cukup
mengejutkan, sekaligus menggembirakan,” ujar Andrew J. Oswald, profesor
psikologi dari Warwick Business School.
Setelah
usia 50 terlewati, kebahagiaan perlahan-lahan meningkat. Ini, karena
banyak orang menganggap krisis hidup telah terlewati. Di usia tua, orang
cenderung memasrahkan impian, dan ambisi yang belum tercapai, sehingga
hati menjadi lega dan bahagia.
Mengapresiasi hal-hal kecil
Saran
ini, terkesan normatif, tetapi rupanya terbukti secara ilmiah. Sebuah
penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Brown University, dan
dipublikasikan dalam Journal of Consumer Research mengungkap bahwa anak
muda menetapkan standar tinggi dalam kebahagiaan. Misalnya traveling,
jatuh cinta, atau punya banyak uang.
Saat
tua justru pengalaman biasa yang terjadi sehari-hari-lah yang membuat
bahagia. “Ini terjadi, karena saat kita berusia tua, kita cenderung
berpikir waktu kita sudah tidak banyak, sehingga kita akan menghargai
hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup,” kata Peter Caprariello, asisten
profesor dari Stony Brook University.
Menghabiskan waktu bersama orang tersayang
Dalam
buku Happy Money: The Science of Smarter Spending, Elizabeth Dunn dan
Michael Norton, dua profesor dari Harvard Business School, mengungkap
hal terbesar yang membuat seseorang bahagia.
“Hal itu adalah koneksi sosial,” kata Norton.
Manusia
membutuhkan orang lain untuk bersosialiasi. Jadi, meskipun kamu punya
mobil besar dan rumah mewah, kamu tidak akan bahagia, karena kamu butuh
orang lain untuk bahagia.
Kesepian
adalah hal yang paling sering dialami oleh lansia. Di saat kamu tua
nanti dan anak-anak sibuk dengan hidupnya masing-masing, bangun koneksi
sosial dengan bergabung di komunitas sosial, menjadi relawan, atau
mengikuti kursus sehingga bisa bertemu dengan orang baru.
Punya tabungan dan investasi untuk pensiun
Di
usia yang semakin tua dan tidak lagi bekerja, kamu hidup dengan
mengandalkan tabungan pensiun dan pemasukan pasif. Kamu belum boleh
merasa aman, kalau baru menyisihkan 10 persen dari gaji kotor setiap
bulan.
Di tengah inflasi yang
semakin tinggi dan kondisi perekonomian yang sulit ditebak, angka 15
persen adalah angka minimum yang harus kamu sisihkan. Tentunya, semakin
muda menabung pensiun akan semakin baik pula.
Misalnya,
jika kamu menyisihkan Rp500 ribu per bulan sejak usia 25 tahun, jika
imbal hasil investasi mencapai 20 persen per tahun, 25 tahun kemudian
kamu memperoleh Rp4,3 miliar.
Punya aset sebagai pemasukan pasif
Punya
kontrakan, atau kost bisa membuatmu memiliki pemasukan pasif di hari
tua nanti. Jadi, jika tabungan dan hasil investasi disiapkan untuk
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, aset bisa dialokasikan untuk berlibur,
kursus, dan hal mengasyikkan lainnya.(*)

ConversionConversion EmoticonEmoticon